BANTEN, BewaraNews.Com -Persaingan politik menjelang Pemilu Serentak akan semakin
ketat. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya berbagai hasil survei yang
menyebutkan jarak antar Paslon satu dengan Paslon lainnya semakin tipis.
Ketatnya
persaingan elektabilitas antar Paslon ini salah satunya memunculkan sentimen
kultural dimainkan; sentimen suku, agama, ras, antar golongan.
Namun
demikian, perlu dipahami bersama, bahwa dalam demokrasi, preferensi politik
pemilih berdasarkan apa saja, termasuk SARA atau apapun adalah sah dan konstitusional.
Karena itu, tidak usah terlalu dikhawatirkan.
Hal itu,
selama dilakukan dengan cara-cara yang elegan dan demokratis, tidak ada tekanan
dan intimidasi.
Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Islam Badan Kordinasi Jawa Bagian Barat (HMI BADKO JABAGBAR),
Aceng Hakiki mengatakan bahwa beda pilihan politik jangan sampai mengorbankan
semangat dan prinsip dasar persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita berharap, polarisasi
politik dan kultural selama kampanye Pilkada serentak 2020 ini hanya
berlangsung pada menjelang dan saat pemilihan saja. Pasca pemilihan, masyarakat
akan kembali pada garis kesimbangan baru, yakni bersatu kembali, spirit dan
prinsip Bhineka Tunggal Ika kembali hadir dalam kehidupan bermasyarakat." Ucap Aceng Hakiki Kamis, 17 November
2022.
Momentum
Pemilu 2019, setidaknya dapat dijadikan sebagai ajang kolektif untuk ini dapat
merawat spirit dan prinsip demokrasi yag sehat dan tumbuh kembang secara
berkelanjutan dan di tengah fragmentasi sosial-politik, baik di tingkat elit
politik maupun di tingkat basis massa yang begitu cair.
Sehingga
dapat merekatkan kembali dan menjaga spirit kebhinekaan kita dalam wadah
semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Aceng pun
menyampaikan dalam prinsip demokrasi elektoral, spirit dan komitmen harus
ditumbuh-kembangkan pada diri elit dan massanya, yakni sikap siap menang, juga
siap kalah, bersikap ksatria dan legowo mengakui dan menerima kekalahan.
"Faktanya komitmen siap kalah
jarang dilakukan oleh Paslon yang kalah. Selalu saja ada beragam alasan atas
kekalahan yang dialaminya. Apakah kalah
karena merasa dicurangi paslon lain,
dengan menggunakan money politik, atau karena disebabkan oleh faktor
lain yang menyebabkan kompetitor yang kalah merasa sangat dirugikan atas hasil
perolehan suara. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan jarang ada paslon yang
kalah kemudian dengan jiwa besar mengakui kekalahannya." Ujarnya.
Beberapa
kali pelaksanaan pemilihan baik Caleg, Pilkada dan Pilpres langsung
dilaksanakan di Indonesia dan disetiap pelaksanaan pilkada itu selalu berakhir
di Mahkamah Konstitusi. Kondisi ini menunjukkan komitmen melaksanakan pakta
integritas untuk "Siap Kalah"
yang ditandatangani bersama oleh semua paslon ternyata hanyalah sebuah
formalitas semata.
Kedewasaan
politik merupakan sikap saling memahami, sikap menjunjung tinggi toleransi,
sikap saling menghargai perbedaan, sikap yang lebih mementingkan kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi dan kelompok.
Sikap dan
perilaku demokratis ini setidaknya akan menjadi modal politik berharga bagi
kita dalam membangun demokrasi yang sehat, sejuk, dan berperadaban.
"Sikap legowo atau sikap bisa
menerima kekalahan dalam sebuah kontestasi politik lebih dikedepankan oleh
Peserta kontestasi Baik Caleg,Pilkada dan Pilpres yang kalah, maka sikap
ini akan menjadi modal politik yang sangat berharga bagi daerah ini dalam
membangun iklim demokrasi yang lebih sehat dan matang. Sebab Pendidikan dan
pencerahan politik yang mencerdaskan jauh lebih penting dari pada hanya sekadar
memenuhi sahwat kekuasaan." Ungkapnya.
Begitupun
Demokrasi yang semakin matang dan berkualitas akan menjadi landasan juga modal
politik yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan daerah dan
pembangunan nasional.
"Sungguh sangat indah kehidupan
politik dan berdemokrasi kita, jika sikap, perilaku dan iklim politik yang
sehat dan kondusif dapat ditunjukkan oleh para elit politik di saat ini.
Kedewasaan dan kesadaran elit politik sangat dibutuhkan dalam rangka membangun
kehidupan politik dan demokrasi yang lebih baik dan berkualitas untuk
kesejahteraan masyarakat." Ucap Aceng Hakiki.
« Prev Post
Next Post »