Berita Terbaru

Peringati Hari Buruh, Bukan Unjuk Gigi Tapi Untuk Refleksi

By On Senin, Mei 01, 2023


Oleh : Badri Tamami

Peringatan Hari Buruh di Indonesia jatuh pada hari Senin 1 Mei 2023 nanti. Dalam sejarahnya, Hari Buruh atau May Day memiliki perjalanan panjang, ia juga turut mengubah peradaban dunia, terlebih mengenai kesejahteraan dan jam kerja para buruh. Hari Buruh dijadikan hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2013.

Hari Buruh menjadi momentum bagi buruh untuk mengemukakan aspirasi dan tuntutan soal kesejahteraan hidup. Tidak jarang mereka juga mengkritisi kebijakan perusahaan atau Pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada buruh dengan menggelar unjuk rasa.

Sebelum adanya gerakan buruh, tepatnya tepatnya di masa puncak Revolusi Industri, ribuan pria, wanita dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang.

May Day adalah hari memperingati sejarah perjuangan para pekerja dan gerakan buruh yang dibanyak negara diperingati setiap 1 Mei. 

Hubungan May Day dan hak buruh dimulai di Amerika Serikat. Selama abad ke-19, tepatnya di masa puncak Revolusi Industri, ribuan pria, wanita dan anak-anak meninggal setiap tahun karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang.

Akhirnya, sejarah hari buruh 1 Mei dianut oleh banyak pemerintah di seluruh dunia bahkan menetapkannya sebagai hari libur nasional, tidak hanya negara yang memiliki pengaruh sosialis atau komunis.

Maka daripada itu, apa yang mereka perjuangkan pada akhirnya sangat memiliki dampak yang luar biasa untuk melindungi kepentingan bersama para pekerja. Berikut adalah perubahannya: 

1. Upah yang lebih baik 

2. Jam kerja yang wajar 

3. Kondisi kerja yang lebih aman 

4. Menghentikan pekerja anak 

5. Memberikan tunjangan kesehatan 

6. Memberikan bantuan kepada pekerja yang terluka 

7. Jaminan pensiun 

8. Upah yang pembayarannya tertunda 

9. Jam kerja dan upah yang layak 

10. Hak cuti hamil dan hak cuti haid 

11. Hak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Peringatan ini juga merupakan perayaan atas kontribusi para pekerja, serta untuk memberdayakan para pekerja memahami hak-haknya.

Kendati demikian, May Day telah diakui oleh berbagai negara di dunia sebagai hari libur nasional mereka yang kemudian dirayakan oleh masyarakatnya dengan berpiknik serta dijadikan kesempatan oleh para buruh untuk melakukan unjuk rasa menuntut haknya dan mendukung kaum pekerja.


Penulis adalah Dewan Pengurus Cabang Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kota Bekasi

Hari Anti Korupsi Sedunia, ketua LSM Karat Banten : Minim Kompetensi berpotensi korupsi

By On Jumat, Desember 09, 2022

 

SERANG, BewaraNews.Com -KETUA LSM KARAT BANTEN Iwan Hermawan alias Adung Lee sapaan akrab yang sering di dengar, menjadikan hari anti korupsi sebagai momentum  untuk meningkatkan kesadaran budaya anti korupsi.

Mal administrasi adalah pangkal korupsi, potensi ini berawal dari minim nya kesadaran dan tidak patuhnya terhadap perundang undangan, para pejabat terutama pejabat pengadaan barang/jasa mengikuti pelatihan sertifikasi kompentensi.

Kesuksesan sebuah pemerintahan dibidang pengadaan barang/jasa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada didalamnya, keberadaan mereka mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas pemerintah yang menanganinya.

Dalam hal ini untuk membuktikan bahwa SDM tersebut memiliki kualitas dan profesionalitas yang teruji dan diakui perlu adanya sertifikasi.

Sertifikat kompetensi dibidang pengadaan barang/jasa yang selanjutnya disebut sertifikat kompetensi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LKPP untuk menentukan bahwa seseorang telah memenuhi aspek kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang undangan dibidang pengadaan barang/jasa.

Menurutnya, ditetapkannya 9 Desember sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia

peran serta masyarakat juga harus hadir dalam hal pencegahan korupsi sesuai fungsi kontrolnya maka dari itu kami  akan melayangkan surat penyampaian pendapat "Tentang wajibnya Kepala UKPBJ memiliki Sertifikat Kompentensi teknis dibidang Pengadaan barang/jasa" kepada seluruh bupati, walikota se-Banten dan PJ Gubernur Banten.

Integritas sebagai penjamin anti korupsi menjadi begitu amat penting mengingatkan agar Kepatuhan terhadap perundang undangan adalah sebagai ketaatan dalam hukum begitu juga sertifikat kompetensi bagi pejabat pengadaan barang/Jasa adalah sebuah kewajiban agar semua proses kegiatan pengadaan Barang/Jasa baik swakela ataupun lewat penyedia tidak dikatakan Maladministrasi, dan secara konstruksi berpotensi penolakan LKPJ para pemimpin tertinggi di Banten oleh legislatif sangat besar peluangnya.

DALAM KONTESTASI, KALAH ITU PASTI, MENANG ITU PILIHAN

By On Rabu, November 23, 2022

 


BANTEN, BewaraNews.Com -Persaingan politik menjelang Pemilu Serentak akan semakin ketat. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya berbagai hasil survei yang menyebutkan jarak antar Paslon satu dengan Paslon lainnya semakin tipis.

Ketatnya persaingan elektabilitas antar Paslon ini salah satunya memunculkan sentimen kultural dimainkan; sentimen suku, agama, ras, antar golongan.

Namun demikian, perlu dipahami bersama, bahwa dalam demokrasi, preferensi politik pemilih berdasarkan apa saja, termasuk SARA atau apapun adalah sah dan konstitusional. Karena itu, tidak usah terlalu dikhawatirkan.

Hal itu, selama dilakukan dengan cara-cara yang elegan dan demokratis, tidak ada tekanan dan intimidasi.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Badan Kordinasi Jawa Bagian Barat (HMI BADKO JABAGBAR), Aceng Hakiki mengatakan bahwa beda pilihan politik jangan sampai mengorbankan semangat dan prinsip dasar persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita berharap, polarisasi politik dan kultural selama kampanye Pilkada serentak 2020 ini hanya berlangsung pada menjelang dan saat pemilihan saja. Pasca pemilihan, masyarakat akan kembali pada garis kesimbangan baru, yakni bersatu kembali, spirit dan prinsip Bhineka Tunggal Ika kembali hadir dalam kehidupan bermasyarakat." Ucap Aceng Hakiki Kamis, 17 November 2022.

Momentum Pemilu 2019, setidaknya dapat dijadikan sebagai ajang kolektif untuk ini dapat merawat spirit dan prinsip demokrasi yag sehat dan tumbuh kembang secara berkelanjutan dan di tengah fragmentasi sosial-politik, baik di tingkat elit politik maupun di tingkat basis massa yang begitu cair.

Sehingga dapat merekatkan kembali dan menjaga spirit kebhinekaan kita dalam wadah semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Aceng pun menyampaikan dalam prinsip demokrasi elektoral, spirit dan komitmen harus ditumbuh-kembangkan pada diri elit dan massanya, yakni sikap siap menang, juga siap kalah, bersikap ksatria dan legowo mengakui dan menerima kekalahan.

"Faktanya komitmen siap kalah jarang dilakukan oleh Paslon yang kalah. Selalu saja ada beragam alasan atas kekalahan  yang dialaminya. Apakah kalah karena merasa dicurangi paslon lain,  dengan menggunakan money politik, atau karena disebabkan oleh faktor lain yang menyebabkan kompetitor yang kalah merasa sangat dirugikan atas hasil perolehan suara. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan jarang ada paslon yang kalah kemudian dengan jiwa besar mengakui kekalahannya." Ujarnya.

Beberapa kali pelaksanaan pemilihan baik Caleg, Pilkada dan Pilpres langsung dilaksanakan di Indonesia dan disetiap pelaksanaan pilkada itu selalu berakhir di Mahkamah Konstitusi. Kondisi ini menunjukkan komitmen melaksanakan pakta integritas untuk "Siap Kalah" yang ditandatangani bersama oleh semua paslon ternyata hanyalah sebuah formalitas semata.

Kedewasaan politik merupakan sikap saling memahami, sikap menjunjung tinggi toleransi, sikap saling menghargai perbedaan, sikap yang lebih mementingkan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi dan kelompok.

Sikap dan perilaku demokratis ini setidaknya akan menjadi modal politik berharga bagi kita dalam membangun demokrasi yang sehat, sejuk, dan berperadaban.

"Sikap legowo atau sikap bisa menerima kekalahan dalam sebuah kontestasi politik lebih dikedepankan oleh Peserta kontestasi Baik Caleg,Pilkada dan Pilpres yang kalah,  maka  sikap ini akan menjadi modal politik yang sangat berharga bagi daerah ini dalam membangun iklim demokrasi yang lebih sehat dan matang. Sebab Pendidikan dan pencerahan politik yang mencerdaskan jauh lebih penting dari pada hanya sekadar memenuhi sahwat kekuasaan." Ungkapnya.

Begitupun Demokrasi yang semakin matang dan berkualitas akan menjadi landasan juga modal politik yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan daerah dan pembangunan nasional.

"Sungguh sangat indah kehidupan politik dan berdemokrasi kita, jika sikap, perilaku dan iklim politik yang sehat dan kondusif dapat ditunjukkan oleh para elit politik di saat ini. Kedewasaan dan kesadaran elit politik sangat dibutuhkan dalam rangka membangun kehidupan politik dan demokrasi yang lebih baik dan berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat." Ucap Aceng Hakiki.

Masyarakat Harus Sadar Akan Toleransi Berpolitik

By On Selasa, November 15, 2022

 

Lebak,BewaraNews.Com- Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi mengajak para masyarakat dan mahasiswa agar bisa mengimplementasikan toleransi dalam dunia politik.

Tubagus menilai toleransi tidak hanya sebatas pada suku, agama dan ras tetapi dalam berpolitik pun seharunya ada nilai toleransi didalamnya.

"Kita sangat tau masyarakat Indonesia ketika berbicara toleransi sudah tidak asing lagi, toleransi antar agama dan budaya jelas itu sudah dilakukan tetapi ketika mendekati pemilu nampaknya sikap toleransi dalam berpolitik itu seperti yang luntur bahkan tidak ada." Ungkap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi, Selasa (15/11/2022).

Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antar sesama manusia.

Masyarakat banyak yang tidak menggunakan nilai toleransi ketika sudah memasuki nuansa-nuansa politik, Banyak keributan yang terjadi hanya karena perbedaan pilihan, padahal ketika berbicara suku, budaya dan agama mereka tidak berbeda.

Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi berharap agar generasi pemuda dan mahasiswa bisa menanamkan nilai toleransi dalam berpolitik, menumbuhkan sikap saling menghargai ditengah adanya perbedaan pilihan diantara masyarakat sehingga masih terjaganya kerukunan sesama warga.

"Toleransi atau sikap saling menghargai sesama, karena adanya perbedaan tentu itu harus kita implementasikan juga dalam berpolitik, jangan sampai ketidak harmonisan ditengah masyarakat itu terus berlanjut hanya karena sebuah perbedaan dalam menentukan pilihan" Ucap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi.

Indonesia sebagai negara yang demokratis, tentu memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya nanti pada pesta pemilu ditahun 2024.

Sikap toleransi dalam berpolitik tentu harus kita gaungkan kepada masyarakat agar mereka mengerti bahwa perbedaan pilihan bukan menjadi alasan untuk saling memecah belahkan sesama antar rakyat Indonesia.

"Saya berharap sebagai pemuda dan mahasiswa dalam menanggapi nuansa politik yang akan terjadi di tahun 2024 bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sikap toleransi tidak hanya digunakan saat beragama dan berbudaya saja, tetapi dalam berpolitik pun sikap toleransi harus dilakukan oleh masyarakat, perbedaan pilihan merupakan dinamika dalam politik, tetapi jangan sampai hal itu berlebihan sampai menimbulkan gesekan ditengah masyarakat, sehingga keharmonisan antara sesama masyarakat tidak bisa dirasakan." Ujar Tubagus.

Masih Relevan Kah Politik Identitas Bagi Generasi Milenial

By On Rabu, November 09, 2022

 


Lebak,BewaraNews.Com - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi menyoroti tentang nuansa demokrasi 2024 yang sudah mulai terasa oleh para masyarakat Indonesia.

Pesta Demokrasi Indonesia kita ketahui akan terjadi ditahun 2024, namun gelombang-gelombang politik sudah mulai terasa dan bermunculan sebelum tahun tersebut.

"Kita tau bahwa pemilu serentak akan terjadi di tahun 2024, namun nuansa dan gelombang politik sudah mulai terasa dari sekarang". Ungkap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi, Rabu, (08/11/2022).

Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi berharap agar generasi pemuda dan mahasiswa bisa lebih cerdas dalam mengikuti nuansa politik yang hari ini sedang terjadi, dan tidak mudah terpancing lagi dengan politik identitas yang selalu menjadi senjata dalam memenangkan pemilu yang akan datang.

Karena kita ketahui bahwa politik identitas hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu saja dan berpotensi memecah belah persatuan.

"Politik identitas merupakan ekspresi kepentingan politik untuk membela kelompoknya. Mereka yang mengorganisasi atas dasar ras, etnis, jenis kelamin, atau agama tertentu. Tentu ini merupakan sebuah kecacatan kita dalam berdemokrasi, karena seharusnya pemimpin yang terpilih nanti bukan berbicara lagi siapa kelompok yang membela dan siapa yang tidak membela tetapi lebih bagaimana seorang pemimpin yang terpilih nanti bisa memberikan kesejahteraan yang terasa oleh semua kalangan, bisa memajukan bangsa serta dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan sesuai dengan semboyan bangsa ini yaitu Bhinneka Tunggal Ika." Ucap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi.

Peran pemuda dan mahasiswa menjadi begitu vital dalam menyambut pesta pemilu ditahun 2024.

Karena kita ketahui bahwa pemilih pemula memiliki jumlah suara yang cukup besar dalam menentukan siapa yang akan terpilih menjadi pemimpin di pemilu 2024 nanti.

"Saya berharap sebagai pemuda dan mahasiswa dalam menanggapi nuansa politik yang akan terjadi di tahun 2024 harus lebih cerdas dalam menentukan pilihan dan politik identitas itu harus menjadi perhatian bagi kita semua, dalam menentukan kriteria pemimpin tentu kita harus memiliki standarisasi yang cukup tinggi, bukan lagi terpikat oleh politik identitas yang selalu menjadi senjata untuk menarik perhatian para pemuda tetapi kita harus melihat track record, serta gagasan yang diberikan oleh calon pemimpin yang akan maju di pemilu 2024 nanti." Ujar Tubagus.

Tubagus pun menyampaikan bahwa sebagai pemuda yang memiliki nalar berpikir yang kritis, dalam menentukan pilihan tentu kita harus memiliki pertimbangan yang lebih komplek serta tidak terbawa arus hanya karena politik identitas yang sudah lama menjadi budaya di Indonesia.

Politik Identitas menurutnya sudah tidak relevan dalam menarik suara kaum pemuda hari ini, apalagi nalar berpikir kaum muda yang masih kritis dalam menentukan suaranya.

"Kita harus melihat latar belakang pemimpin yang akan mencalonkan nanti, apakah dia memiliki kompeten yang baik dan memiliki latar belakang yang bagus dalam berpolitik atau tidak, sehingga kita mempunyai pertimbangan dalam menentukan pemimpin yang akan dipilih nanti. Politik Identitas juga sangat lah berbahaya jika masih diterapkan oleh para calon, karena akan menimbulkan kerusuhan sosial serta segmentasi antar kelompok yang mampu memecah belah persatuan." Kata Tubagus Muhamar Tri Aprilyandi.

 Dpc Permahi Banten Pertanyakan Keberadaan Terminal Tunjung Teja Yang Tidak Beroperasi

By On Senin, Januari 10, 2022



Bewaranews.Com - SERANG |  Terminal merupakan pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikan dan menurunkan penumpang, baran dan/jasa,serta perpindahan moda angkutan. Pengaturan Terminal menurut UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau UU LLAJ memuat ketentuan dan peran strategis dalam pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum.  Sistem transportasi nasional harus di kembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah. Senin (10/01/2022). 

Ketua Dpc PERMAHI Banten, Rizki Aulia Rohman menyoroti sekaligus meninjau lapangan terkait keberadaan Terminal Tunjung Teja, Kabupaten Serang bahwa sudah ada fasilitas Terminal namun tidak beroperasi dan tidak strategis. Padahal keberadaan terminal harusnya melihat kajian strategis dan penetuan lokasi harus melihat situasi serta titik dimana masyarakat membutuhkan keberadaan terminal tersebut. Sesuai UU LLAJ Pasal 33 - 42 memuat fungsi, klasifikasi, tipe terminal, penetapan lokasi terminal, fasilitas terminal, lingkungan kerja terminal, pembangunan dan pengoprasian terminal serta seluruh ketentuan yang harus dipenuhi dalam pembentukan terminal khsususnya di tingkat Daerah, dalam hal ini Kabupaten Serang Provinsi Banten. 

Dalam hal ini, Terminal Tunjung Teja harusnya melewati berbagai kajian strategis dan perencanaan yang baik, dimana UU LLAJ pasal 37 tentang penetapan lokasi terminal harusnya memperhatikan tingkat aksesbilitas angkutan jalan, kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten atau kota, kesesuaian dengan rencana pengembangan atau kinerja jaringan jalan, jaringan trayek dan jaringan lintas, rencana pengembangan dan pusat kegiatan seperti berdekatan dengan akses publik, lembaga pendidikan, pasar dan lainnya, kelayakan teknis, finansial dan ekonomi dan tetap memperhatikan peraturan sesuai UU LLAJ serta memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Namun pada kenyataan tidak sesuai dengan harapan bersama dimana keberadaan terminal harusnya ramai dan masyarakat juga mengetahui secara luas bukannya sepi dan tidak ada aktivitas transportasi disana. 

Lanjutan dalam UU LLAJ Pasal 40 mengenai pembangunan dan pengoprasian Terminal harusnya melewati berbagai prosedur dan tahapan serta memenuhi kelayakan kriteria untuk di bentuk terminal. Harusnya dilengkapi dengan rencana bangunan, buku kerja rencana bangunan, rencana induk terminal, analisis dampak lalu lintas dan analsis mengenai dampak lingkungan serta meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan operasional terminal. Maka dari itu DPC PERMAHI Banten pertanyakan kepada Pemerintah kabupaten serang mengenai keberadaan Terminal Tunjung Teja yang secara fisik bangunan sudah ada namun tidak beroperasi. Harus ada langkah strategis, terukur dan terarah agar terminal tersebut dapat beroperasi seperti kebanyakan terminal lainnya. 

Disisi lain penegakan Hukum mengenai UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009, sangatlah miris dan banyak sekali praktek yang tidak sesuai seperti hal kecil saja kendaraan Bus yang menurunkan dan menaikan penumpang di sembarang jalan, Di Jaln Tol atau yang lainnya. Yang harusnya pengawasan operasional Terminal kepada Pemerintah kabupaten Serang dan Aparat Penegak Hukum mampu memberikan sanksi yang tegas. Padahal di UU LLAJ jelas didalam ketentuan pidana pasal 276 menjelaskan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor umum dalam trayek tidak singgah di terminal dalam hal ketentuan pasal 36 maka di pidana dengan kurungan 1 Bulan dan denda sebesar 250.000. Selain itu ada penyidik pegawai negeri sipil yang harusnya wajib berkoordinasi dan didampingi dengan aparat kepolisian sesuai wilayah hukum agar penegakan hukum di terminal seperti layak atau tidaknya kendaraan serta kapasitas muatan dan beratnya sehingga tercipta rasa aman, nyaman dan keselamatan dalam menggunakan jasa angkutan umum. Ditambah lagi banyak kendaraan yang harusnya uji kelayakan dan penerapan tarif yang sesuai kepada penumpang dengan terpasang baik sebagai informasi bagi konsumen dalam hal ini penumpang. Aturan lanjutan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan bermotor umum dalam trayek memuat semua aktivitas lalu lintas dan angkutan jalan serta transportasi dan pengelolaan lingkungan terminal. 

DPC PERMAHI BANTEN mendorong Pemerintah Kabupaten Serang kepada Bupati dan Wakil Bupati serta Dinas Perhubungan Kabupaten serang untuk meninjau ulang keberadaan Terminal Tunjung Teja agar sesuai dengan fungsi keberadaan terminal seperti biasanya, dimana Perusahan Angkutan Jalan, penggunan jalan dan penegakaan lalu lintas yang tertib mampu memaksimal keberadaan Terminal tersebut. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah khusus Kabupaten Serang. 


Penulis : Rizki (Ketua PERMAHI Banten)

Suka Duka Serbuan Vaksinasi Lanud Sam Ratulangi Manado

By On Selasa, September 07, 2021

Oleh: Mayor (Sus) Sanra Michiko Moningkey 

Serbuan Vaksinasi gencar dilaksanakan oleh Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Manado dipusatkan Gedung Balai Prajurit Lanud Sam Ratulangi, Lapangan, Mapanget, Manado, Sulawesi Utara. 

Program pemerintah Republik Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19, selain PPKM, diiringi pula Vaksinasi Massal bagi seluruh masyarakat Indonesia. Lanud Sam Ratulangi turut mensukseskan kegiatan nasional ini, dengan menerjunkan tenaga-tenaga kesehatannya selaku Vaksinator.

Selama tiga bulan terakhir, tenaga kesehatan Rumah Sakit Lanud Sam Ratulangi, dipimpin Komandan Lanud Sam Ratulangi Marsma TNI Mohamad Satriyo Utomo, SH., secara bahu-membahu melayani ribuan warga Sulut yang datang. Sambil mereka sendiri menjaga dirinya agar selamat dari pandemi Covid-19.

Ungkapan suka dan duka terekam dalam wawancara secara langsung dengan tenaga kesehatan. Berikut ini penuturan mereka. Lettu Kes drg. Christi Mario Nesa, sehari-harinya menjabat Sekretaris Rumah Sakit Lanud Sam Ratulangi, bersaksi. 

Masyarakat Sulut sangat antusias. Selaku dokter, ia sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah provinsi Sulawesi Utara. Dan juga kepada pimpinannya Komandan Lanud Sam Ratulangi, Marsma TNI Mohamad Satriyo Utomo, S.H. 

“Telah memfasilitasi kami, semoga dalam pelaksanaan ini, kami dapat mengejar target untuk vaksinasi sesuai dengan target nasional untuk Sulawesi Utara,” ujarnya.

Target kerja yang tinggi setiap harinya, dibawah bayang-bayang maut Covid-19, sehingga ada beberapa trik persiapan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Salah satunya, memaksimalkan asupan gizi, istirahat yang cukup. 

“Dalam pelaksanaan tugas, jujur saja, jumlah target peserta sangat melebihi. Tapi ada perasaan senang saat bersama-sama dengan rekan-rekan Nakes lainnya. Walaupun capek tapi kalau pas kita kumpul makan, semua rasa capek hilang dengan bercanda,” ujarnya dengan berbesar hati.

dr. Intan Permatasari Sardi dari PHL Rumkit Lanud Sam Ratulangi, berkata: “Saya melihat antusiasme dari masyarakat sekitar untuk ikut vaksin bersama-sama. Semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksin dalam kehidupan sehari hari, apalagi disaat pandemi ini.”

Sebagai seorang Nakes, persiapan awal yang harus disiapkan yakni persiapan mental. 

“Karena menghadapi masyarakat itu harus sebagaimana mestinya, harus sebaik mungkin. Untuk mengedukasi, agar mereka tidak salah paham dengan isu-isu hoak yang beredar sekarang tentang vaksinasi. Tentang Covid-19 atau tanggapan masyarakat tentang pihak rumah sakit,” jelas dokter Pingkan. 

Berharap peserta vaksin akan mengajak keluarganya atau rekan2 yang belum di vaksin. Agar dapat menekan angka Covid-19 yang ada sekarang ini. Semoga semua Nakes yang ada di Indonesia, selalu diberikan kesehatan, dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai tenaga kesehatan. 

Sementara itu, Ariesta Putri, sebagai Vaksinator, juga sebagai Honorer Perawat RSAU. Mempersiapkan diri dengan sarapan terlebih dahulu. Tidak lupa berdoa, dan memperhatikan kesehatan pribadi. Menghitung denyut nadi sebelum bertugas.

“Semoga dengan adanya giat vaksin ini akan menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. Mengurangi angka Covid-19, sehingga kita semua dapat menjalani aktivitas seperti biasa. Nakes juga dapat tertolong dengan berkurangnya, orang2 yang dirawat di rumah sakit,” tandas Putri.

Di Balai Prajurit TNI AU ada 500 sampai 600 masyarakat setiap harinya yang di vaksin. Hal ini sangat luar biasa, sebab dari RS lainnya, jumlahnya lebih sedikit.

“Sehingga kami perlu kekuatan ekstra melayani 600 masyarakat yang datang. Terimakasih untuk kerjasama tim yang solid,” kata Ariesta Putri kepada Penerangan Lanud Sam Ratulangi. 

Lain Putri lain pula kisah penuturan PNS Evelin Kulas. Sehari-hari menjabat sebagai perawat di RS Lanud Sam Ratulangi.

“Kadang juga kita merasa lelah. Apa daya sebagai perawat harus melayani, ini sudah tugas dan tanggungjawab. Jadi, ya, bersyukur sampai sekarang masih diberi kesehatan, untuk bisa melayani masyarakat yang ada,” kata Evelin ini. 

“Hmm, suka duka ada Bu, kadang pagi2 itu walaupun sangat capek tapi harus melayani anak, melayani keluarga dulu baru datang melayani vaksin. Jadi dijalani dengan sukacita, walaupun kita capek tapi, yaa, tetap harus dijalani. Harapannya, semoga kita sehat, Indonesia kembali sehat, dan semua masyarakat juga sehat. Beraktivitas normal kembali,” ujar Ibu asli Tahuna ini.

Perawat Vernanda Lumi punya cerita tersendiri. Dalam vaksinasi ini bertugas sebagai Skrining Sasaran Baru. Berharap masyarakat sebaiknya datang vaksin. Di Balai Prajurit sudah siap untuk melayani vaksin.

“Walaupun, lumayan capek melayani banyak sekali. Namun berharap masyarakat aktif turut berpartisipasi dalam program pemerintah yang ada,” katanya.

Lain Perawat, lain pula dokter bertutur. Letda Kes dr. Bayu Prasetyo sebagai dokter yang bertugas untuk skrining, berkisah. Suka dukanya sebagai orang kesehatan, melayani ratusan masyarakat setiap hari. 

“Sukanya, kami sangat merasa senang bisa ikut berpartisipasi dalam program pemerintah, untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19. Kesannya, kami agak kelelahan, tapi tetap ini sebagai tugas, kami tetap melaksanakan dengan senang hati,” ungkapnya. 

Bagi dokter Bayu, persiapannya dalam Serbuan Vaksinasi ini adalah persiapan fisik. Jaga waktu tidur, dan makan makanan bergizi lengkap multivitamin. Harapannya, semoga dapat lebih baik, dapat lebih lancar untuk programnya, kemudian peserta dan sasaran masyarakat lebih antusias berpartisipasi.

Sedangkan, Mutiara Mangkapa, seorang perawat mempunyai kesan semakin membaik dengan semakin banyaknya orang yang berpartisipasi vaksinasi. Sebagai Nakes, persiapan fisiknya prima agar dapat membantu rekan Nakes yang lain.

Petugas vaksinator Vinkan Launde yang bertugas, mengukur tekanan darah masyarakat, berkata: “Ada suka duka, pertama sangat bangga dengan masyarakat yang telah melaksanakan saran pemerintah untuk vaksinasi, semoga semua sehat-sehat”. 

Mega Subalolok sebagai tim bagian skrining untuk mengukur tekanan darah, mengatakan: 

“Luar biasa antusiame masyarakat yang datang dari seluruh pelosok daerah Sulut. Bahkan dari Kotamobagu, untuk vaksin. Kemungkinan besar, mereka datang dari berbagai wilayah di Sulut, sampai kuota penuh. Kesannya, luar biasa antusiame masyarakat,” ujarnya dengan bersemangat.

“Di RS TNI AU yang paling membludak, kalo info dari tempat lain hanya 50-an mungkin, namun di RSAU bahkan sampai ratusan bahkan 600 masyarakat dalam sehari. Dan untuk tim kerja, saya ditopang oleh vitamin dari RS. Harus banyak konsumsi minum air putih dan makan secukupnya. Ayo masyarakat yang belum divaksin, agar masyarakat, ayo vaksin. RSAU selalu membuka kesempatan untuk masyarakat datang vaksin,” ujar Mega mengajak masyarakat untuk divaksin.

Temannya Ririn Anggraini, di bagian pendaftaran, berujar bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Datang dari berbagai tempat tinggal walaupun jauh tetap datang untuk vaksinasi.

“Sebagai Nakes, mempersiapkan kesehatan sebab itu yang terpenting. Tidur yang cukup, minum vitamin, istirahat yang cukup dan mengurangi pergerakan, tidak kemana-mana. Tidak begadang. Agar bisa melakukan tugas esok harinya,” ujarnya.

Demikian pula, Silia Sundalangi, sebagai petugas Vaksinator mengakui antusiasme masyarakat sampai saat ini sangat tinggi.

“Sehingga kita juga ikut senang, mereka mensukseskan program pemerintah. Ayo vaksin, ayo ikut vaksin kita pasti bisa. Kendala, tidak ada yang berarti, masih bisa diatasi. Kami hanya senang saja melihat antusiame masyarakat, ini berarti kami dapat menolong orang lain,” katanya dengan antusias.

Selain itu dari Tim Vaksin Hebat Kota Manado. Yuses Bahagia mengatakan timnya dikoordinir langsung oleh Walikota Manado Bpk. Andrei Angouw. Yuses ditugaskan di RS TNI AU Sam Ratulangi. Dan dalam penuturannya, diketahui pelayanan RS cukup baik, anggota TNI AU mengatur dengan baik antrian masyarakat. 

“Kesan yang diperoleh, secara fisik sangat kecapean. Serbuan vaksinasi ini, karena setiap harinya meningkat, dari 200-an, 300-an. Setiap hari meningkat terus sampai 4 Agustus mencapai 603 dalam satu hari. Cukup sangat melelahkan tetapi kami tulus ikhlas melayani masyarakat yang mau di vaksin. Ini adalah program pemerintah, untuk mengatasi pandemi Covid-19. Pesan saya, agar masyarakat tetap sabar dalam antri. Karena kalo mo bilang capek, torang (kami) juga capek, jadi bersabar saja. Semua bisa berjalan dengan baik, bapak ibu dapat mengambil kartu vaksin dengan baik. Dan kehidupan normal kembali. Indonesia sehat kembali,” ujarnya panjang lebar.

Selain Yuses ada Anggraini Gaghenggang dari Tim Vaksin Hebat. Kebetulan bertugas di Balai Prajurit TNI AU Lanud Sam Ratulangi. 

“Kesan saya selama bertugas disini cukup baik, pengaturannya sangat baik karena langsung dikawal oleh tim kesehatan maupun prajurit TNI AU. Mudah-mudahan berjalan lancar, semakin sukses TNI AU yang telah memfasilitasi vaksin ini. Saat ini sih senang karena luar biasa, para masyarakat sudah mulai sadar. Kami para nakes dan prajurit TNI AU sudah memfasilitasi. Sangat bersyukur sekali masyarakat sudah sadar, dan sudah banyak yang vaksin. Sampai saat ini sampai 600-an per-hari, masyarakat memberikan respon positif sehingga dapat mengurangi dampak pandemi. Indonesia normal lagi, dan kita bisa beraktivitas kembali dengan baik, supaya kita dapat membangun Indonesia kembali,” doanya.

Namun Jekky Lalupa, rekan se-timnya mengingatkan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, walaupun sudah di vaksin. 

Juga Michael Mondong, selaku LO Tim Vaksin Hebat, mengatakan bahwa semua masyarakat terlayani dengan baik di balai prajurit.

“Sebagai LO, kami ditugaskan di Balai Prajurit. Jumlah Tim kami, lebih banyak dibandingkan di lokasi vaksin lainnya di Sulut. Luar biasa antusias masyarakat di Lanud Sam Ratulangi. Semoga dengan vaksinasi ini pandemi cepat selesai. Indonesia pulih kembali, sehat kembali,” ujarnya.

Terakhir, kesaksian Pingkan Lensun yang bertugas sebagai percetakan kartu vaksin dan observasi. Pingkan mengatakan selama vaksin tentunya ada kendala namun ada juga hal-hal positif yang didapat. 

“Hal-hal positif itu adalah kami merasakan kebahagiaan, sebab banyak masyarakat yang datang vaksin. Walaupun kadang kami kewalahan, tapi kami bersyukur. Kami dapat melaksanakan vaksinasi untuk semua lapisan masyarakat. Khususnya Kota Manado dan sekitarnya. Pesan untuk masyarakat, jangan takut vaksin, ayo vaksin, agar kita semua sehat. Terima kasih,” tandas Pingkan saat diwawancarai oleh Penerangan Lanud Sam Ratulangi Manado. 

Serbuan Vaksinasi merupakan bagian dari tugas TNI yakni Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Berdasarkan Keputusan Presiden RI Joko Widodo yakni Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tanggal 13 April 2020 tentang penetapan bencana non-alam penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional. Dan hasil rapat terbatas Presiden RI pada 31 Mei 2021 tentang percepatan vaksinasi di seluruh propinsi.

Sehingga Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah memerintahkan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Up Asisten Operasi Panglima TNI. Berdasarkan Telegram Panglima TNI Nomor TR/599/2021 tertanggal 14 Juli 2021 untuk Serbuan Vaksinasi TNI di 34 provinsi secara serentak dan masiv di wilayah masing-masing.  

Secara berjenjang, Kasau telah memerintahkan kepada Marsekal Muda TNI Minggit Tribowo selaku Panglima Komando Operasi II TNI AU untuk melaksanakan, menyiapkan tempat, maupun vaksinator, fasilitas serta sarana prasarana pendukung sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Dibawah koordinasi Kepala Pusat Kesehatan TNI (Kapuskes TNI).

Pangkoopsau II telah menginstruksikan lanud jajarannya, termasuk Lanud Sam Ratulangi untuk menggelar Serbuan Vaksinasi. Namun, masyarakat dianjurkan mendaftar secara online pada https://www.vaksinhebat.idsolution.co.id/ sebelum menuju lokasi Serbuan Vaksinasi.

Lanud Sam Ratulangi dalam Serbuan Vaksinasi senantiasa berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Sulut. Kegiatan nasional ini berpedomankan protokol kesehatan. Demikianlah, Serbuan Vaksinasi yang awalnya dikebut selama sepuluh hari berturut-turut sejak digelar pada 28 Juni lalu, hingga kini telah 12.000 masyarakat Sulut mendapatkan pelayanan vaksinasi di RSAU Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi.


Penulis adalah Kepala Penerangan Lanud Sam Ratulangi Manado Sulut

Wawancara Smart FM Manado dengan Wara Lanud Sam Ratulangi

By On Minggu, Agustus 29, 2021

Oleh: Mayor (Sus) Sanra Michiko Moningkey

Suara membahana dari I Ketut Sekar Marthen terdengar di udara membuka acara wawancara Radio Smart FM Manado. 

“Kembali Anda mendengarkan Smart Morning Post dari Radio Smart FM Manado part of KG Radio Network. Smart Listeners, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., menyatakan Wanita TNI AU kini tidak sekedar mengisi pos administrasi tetapi mulai bertugas di operasi militer hingga misi perdamaian dunia,” ujar Penyiar Marthen mengawali wawancara on-line dengan Mayor (Sus) Michiko Moningkey.

Pada tahun ini, TNI AU juga telah mengirimkan perwakilan Wara dalam kegiatan Women Peace and Security Symposium di Hawai. Kegiatan tersebut diharapkan menambah pengalaman dan wawasan serta meningkatkan profesionalisme Wara.

Kasau juga mengingatkan bahwa Wara harus bisa menumbuhkan budaya belajar sepanjang hayat dengan bermodalkan ilmu pengetahuan, peningkatan literasi dan terus menjaga kehormatan diri.

“Pagi ini, kami akan bersama dengan Mayor Michiko Moningkey Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Manado. Dengan topik mengenal lebih dekat korps Wanita Angkatan Udara. Saya sudah bersama dengan Ibu Michiko Moningkey”, pengantar dari Penyiar.

Sebenarnya Korps Wanita TNI Angkatan Udara ini seperti apa?

Sebelumnya saya ingin ralat, sebutannya bukanlah korps wanita TNI Angkatan Udara. Sebab Wanita Angkatan Udara masuk melebur dalam kesemua korps yang ada di TNI AU.

Korps Penerbang, Navigator, Teknik, Elektronika, Administrasi, Perbekalan, Paskhas dan Polisi Militer, Kesehatan dan Korps Dinas Khusus.

Wara tidak seperti angkatan yang lain, Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal). Tapi, Wanita Angkatan Udara (Wara). Jadi kita persamakan persepsi dulu ya. Penyebutan Wanita Angkatan Udara (Wara), adalah sebutan untuk prajurit wanita TNI Angkatan Udara. 

Dibentuk pada 12 Agustus 1962. Dengan tujuan agar kaum wanita dapat menjadi anggota TNI AU, seperti layaknya kaum pria lainnya.

Mengapa TNI AU membentuk wanita udara ini, apa yang menjadi dasar?

Sejak awal perjuangan kemerdekaan Indonesia, para wanita berjuang bersama-sama pejuang pria. Perjalanan bangsa Indonesia tidak dapat lepas dari peran kaum wanita sendiri. Tidak sedikit wanita Indonesia yang turut berjuang bahu-membahu bersama prajurit pria untuk meraih kemerdekaan Negara Indonesia. 

Pada masa perang kemerdekaan, kaum wanita ikut berjuang di beberapa pangkalan AURI. Mereka bertugas di bidang Kesehatan, administrasi, penerangan, pelipat payung, PLLU, PHB dan Dapur Umum. Para pejuang wanita inilah yang menjadi cikal bakal Wanita Angkatan Udara.

Bertitik tolak dari hal tersebut dan untuk mewadahi peran serta kaum wanita dalam perjuangan AURI, maka pada tahun 1962, Deputi Menteri/ Panglima Angkatan Udara Urusan Administrasi Laksamana Muda Udara Suharnoko Harbani mendapat tugas dan wewenang dari pimpinan TNI AU untuk membentuk  Wara.

Kalau Wara lahirnya kapan?

Lahir 12 Agustus 1963. Diawali melalui pembukaan pendidikan Wara Pertama pada 10 Juni 1963 di Kaliurang. Pendidikan diikuti oleh 30 orang wanita lulusan sarjana dan sarjana muda dari berbagai jurusan. Itulah cikal-bakalnya Wara.

Mengapa memilih daerah Yogya?

Sebenarnya, seperti kita ketahui, perjuangan kemerdekaan Indonesia, Yogya menjadi kiblat perjuangan. Walaupun juga di berbagai wilayah Indonesia, seperti di daerah Bukit Tinggi ada banyak juga wanita yang berjuang. Tetapi pada saat itu, pimpinan TNI AU memusatkan pendidikan Wara di Kaliurang Yogyakarta.

Apakah peran Wara sekarang ini di tengah kecepatan kemajuan teknologi, bersaing pula dengan kaum pria?

Kita bukanlah bersaing, namun kita setara. Artinya kita saling mendukung. Jadi dalam organisasi TNI AU sendiri keterlibatan wanita juga sudah dimulai sejak tahun 1963. Setelah dilantiknya 30 wanita yang telah selesai pendidikan tahun 1963.

Di dalam berbagai bentuk penugasan militer, dimana Wara memberikan dukungan langsung maupun tidak langsung di berbagai misi TNI AU. Dukungan penting bagi TNI Angkatan Udara khususnya di bidang teknologi, sebab angkatan militer ini bersinggungan senantiasa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Sehingga, Wara dituntut perannya untuk senantiasa meng up-grade dirinya sendiri, dalam ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan. Kami juga dituntut untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Apakah yang menjadi dasar sehingga Anda tertarik untuk masuk seleksi menjadi Wara?

Dari pengalaman kami secara pribadi. Kami dipilih berdasarkan hasil tes psikologi. Memang sebelumnya, sudah mengisi angket pilihan, diberikan kebebasan untuk memilih, ingin masuk angkatan yang mana? 

Pilihan pertama saya adalah AD sebab Bapak saya pensiunan Serma TNI AD. Dan pilihan yang kedua adalah TNI AL sebab saya pernah ikut Scuba Diving. Pilihan ketiga adalah TNI AU. Namun hasil tes psikologi yang menempatkan saya di AU. Berdasarkan tes psikologi.

Apakah benar, jika masuk dalam ketiga angkatan ini sangatlah sulit?

Tidaklah benar demikian, memang jika masuk dalam dunia militer dibutuhkan fisik yang prima, terutama persiapkan fisik. Dan terutama doa secara pribadi, doa restu orang tua. Dari pengalaman saya, tidak ada yang sulit jikalau memiliki tekad yang kuat untuk masuk TNI. Ini juga garis tangan sepertinya, tetapi dari pihak kita sebagai insan yang mau berusaha, itu sudah kodrat kita. 

Namun yang penting dari pihak kita ada upaya, tindakan untuk mempersiapkan diri masuk seleksi. Seperti saat ini informasi terbuka lebar, untuk pejuang kedinasan, banyak juga kedinasan-kedinasan membuka peluang untuk mengabdi, dibutuhkan juga informasi yang banyak untuk persiapan masuk seleksinya. Tidak ada yang sukar, tidak ada yang sulit.

Sudah berapa tahun Ibu berdinas?

Saya Perwira Karir Angkatan 9 tahun 2002. Kurang lebih sudah 18 tahun berdinas.

Apakah pernah berdinas di Luar Negeri, pernah ikut misi PBB?

Ada slogan, ‘Kalau Anda ingin melihat dunia masuklah ke TNI’. Berdasarkan perintah Panglima TNI saya ditugaskan, waktu itu untuk memperkuat komposisi pasukan Garuda Indobatt 23D/UNIFIL di Libanon Selatan. 

Puji syukur, saya bisa melihat dunia luar. Penugasan ini benar-benar membuka cakrawala dan wawasan saya dalam penugasan.

Bahwa sebenarnya, peluang dan kesempatan untuk maju banyak sekali, di tengah-tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini kalau kita mau maju, mau berusaha, pasti kita bisa. Harus seperti itu. Sebab, dunia ini berkembang terus, maju terus, tidak pernah mundur. Kita harus benar-benar mempersiapkan diri.

Pengalaman banyak di Libanon Selatan. Suka dukanya banyak sekali. Tapi yang paling penting, tugas dapat terselesaikan, misi dapat terselesaikan secara komplit dan aman terkendali.

Sudah sejak 2002 bertugas di TNI AU, apakah Ibu dapat membagi waktu sebagai seorang ibu rumah tangga dan juga sebagai anggota TNI AU?

Secara pribadi, saya sempat terpikirkan hal ini, belum lama ini. Saya sangat bersyukur, bahwa ada begitu besar pengertian dari pihak anak dan keluarga saya. Menyangkut tugas saya sebagai seorang militer. Jadi mereka juga adalah pendukung terbesar dalam kehidupan saya, sehingga saya masih bisa bertugas berdinas sampai saat ini, dengan aman dan lancar.

Besar sumbangsih keluarga dalam karir dalam kedinasan saya. Jadi saya tidak sendiri, tapi ada anak saya, terutama anak saya yang sangat pengertian, malah bisa juga survive, bisa juga turut merasakan bagaimana perjuangan seorang militer.

Sharing sedikit pengalaman saya ketika, pindah tugas ke Yogya dari Jakarta. Sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum, jika bagi TNI AU pesawat adalah tumpuan harapan saat mutasi ke seluruh wilayah Indonesia.

Namun, saat mutasi saya memilih perjalanan darat. Pertama kali lintas pulau Jawa, dari Jakarta ke Jogja, itu dengan anak saya. Satu tujuan, saya ingin mendidik atau mengajarkan anak bahwa inilah kehidupan itu, perjuangan, harus bisa survive. 

Anak pegang map-nya, saya pegang GPS-nya, kami telusuri Jawa. Sampai di Brebes, kami mulai mengandalkan peta. Luar biasa, sampai di Yogya, satu hal yang ingin saya capai dalam hal ini adalah anak saya bisa belajar. Bahwa hidup ini penuh dengan perjuangan, tidak ada yang gratis di dunia ini, segala sesuatu harus diraih dengan pengorbanan, dan usaha, atau kerja keras. 

Bolehkah juga share ke Smart FM Listeners, khususnya bagi wanita-wanita tangguh Sulawesi Utara ini, adakah standar tertentu untuk masuk menjadi Wara?

Saat ini TNI AU telah membuka peluang dan kesempatan bagi anak-anak putri untuk masuk menjadi Taruni Akademi Angkatan Udara. Ada kriteria tinggi badan yang diperlukan, dan dari jurusan kelas eksakta yang diprioritaskan. 

Karena Angkatan Udara identik dengan ilmu eksakta, karena bertugasnya di medan yang ekstrim, tidak ada orang yang hidup di udara. Hal ini membutuhkan teknologi yang tinggi, karena nyawa taruhannya. Sehat jasmani dan rohani pastinya.

Apakah selama ini Wara hanya bekerja di bagian administrasi saja?

Sebelum menjawab, saya ingin berterima kasih kepada Komandan Lanud Sam Ratulangi, Marsma TNI Mohamad Satriyo utomo, SH., yang telah mengijinkan saya untuk wawancara dengan Smart FM.

Kemudian, yang ingin saya ralat lagi, sekarang ini karena validasi organisasi, sudah dipimpin dikomandoi oleh Bintang Satu. Maka ada beberapa jabatan yang berubah termasuk jabatan saya yang awalnya disebut Kapentak sekarang sudah menjadi Kepala Penerangan atau Kapen.

Tidak benar, jika Wara hanya mengurusi bagian administrasi saja. Dunia militer dimana Wara mengabdi memang sebenarnya identik dengan dunia kaum lelaki. Tetapi tetap membutuhkan sentuhan feminitas.

Wanita itu kan kerja detil, teliti, kemudian lebih telaten, lebih tekun, lebih sabar, apalagi kalo bersentuhan dengan dunia teknologi, urusannya lebih njelimet. Lebih membutuhkan hal-hal yang detil dan terperinci, seperti di bagian Navigator, Penerbang, IT, Teknisi pesawat terbang. 

Itu semuanya membutuhkan wanita mulai dari operasi militer sampai dengan misi perdamaian dunia. Cuma satu hal yang belum ada di Indonesia, wanita spesial combatan.

Kita belum seperti negara Amerika dan negara-negara Eropa, negara maju. Sejauh pengetahuan saya, masih dilematis untuk wanita diterjunkan dalam kombatan, spesial pasukan khusus. Karena kriterianya, lebih tinggi lagi untuk spesialisasinya. Mungkin membutuhkan ketangguhan fisik. 

Seperti kita ketahui pada tahun-tahun yang lalu ada film GI Joe. Lahir dari adanya diskusi yang alot di DPR AS tentang apakah wanita itu pantas dan layak ditugaskan dalam pasukan khusus yang kombatan. 

Menurut Anda, apakah bisa wanita kombatan?

Kalau dari sisi kemampuan, sebenarnya, kenapa tidak, kalau diberikan kesempatan. Saya percaya, wanita juga mampu, sanggup untuk mengemban tugas seperti itu. Namun yang membedakan hanya kodratnya wanita melahirkan, tetapi secara fisik, kalo dilatih juga, saya percaya, sanggup untuk wanita pikul.

Karena, dalam hal ini saling mendukung, sebagai satu tim, pria dengan wanita. Saling melengkapi, dalam satu misi pekerjaan, jadi tidak ada yang unggul, di atas yang lainnya. Hanya saja, kodrat wanita itu melahirkan, inilah yang membedakannya dengan pria. 

Ada masa-masa tertentu wanita, menstruasi, melahirkan, itu memang identik dengan wanita. Kelihatannya lemah, tapi sebenarnya wanita kuat. Itu kasih karunia yang diemban oleh kaum wanita, dan itu yang membedakannya. 

Jadi soal kemampuan kalau dilatihkan secara bersama, saya percaya kaum wanita bisa mengemban tugas ini.

Sebagai seorang Wara bagaimana perkembangan dunia militer, antara pria dan wanita, apalagi Indonesia akan ber-HUT ke-76, menurut Anda bagaimana?

Saya secara pribadi bersyukur, saya lahir dan tumbuh dan berkembang, hidup di bumi Indonesia. Karena Indonesia sangat menjunjung tinggi kaum wanita. Menghormati dan menghargai kehadiran kaum wanita di tengah-tengah keluarga, masyarakat, tidak ada diskriminasi, secara gender tidak ada, kami begitu merasa tersanjung-lah.

Karena contohnya, tidak ada yang mengijinkan pria itu menangis. Masyarakat masih memaklumi kalau wanita itu mengeluarkan air mata. Betapa luar biasanya sosial budaya Indonesia dan saya secara pribadi bersyukur, bisa lahir dan tumbuh di negeri tercinta Indonesia, yang sebentar lagi ulang tahun.

Melihat perkembangan sekarang, wanita luar biasa, kesempatan peluang terbuka luas, untuk kaum wanita dapat berkiprah, untuk bisa menyatakan jati diri kami, didalam membangun Indonesia ini.

Contohnya, pencapaian tertinggi di Angkatan Udara, di militer khususnya yang kami syukuri yaitu posisi jabatan sebagai Oditur (Jaksa) Jenderal (Orjen) yang saat ini dijabat oleh Marsda TNI Reki Irene Lumme. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Dari 2002 sampai sekarang ini mungkin ada pengalaman yang paling tidak akan terlupakan, entah sebagai pasukan PBB atau saat berdinas di tempat lain di Indonesia?

Yang paling menarik buat saya adalah penugasan satu tahun di Libanon Selatan. Pada saat itu, Indobatt mendapatkan komplain karena melarang media untuk mengambil gambar di perbatasan Kafer Kela. Wartawan ini ternyata memberikan komplain dan datang ke Markas Komando. 

Waktu itu, (hal ini) menyangkut  tugas saya, sebagai Perwira Penerangan (Public Information Officers) Indobatt.

Komandan memerintahkan saya untuk mengatasi masalah ini. Apa yang terjadi waktu itu, saya juga agak gentar sedikit. Karena setahu saya, mereka termasuk orang yang temperamennya sangat tinggi, masyarakat Libanon. 

Yang saya lakukan pertama kali adalah berlutut berdoa di kamar, saya bilang: “Tuhan, tolong saya, beri hikmah, bagaimana untuk bicara kepada wartawan Libanon Selatan”.

Karena pasti dia datang dengan emosi karena komplain. Namun pada akhirnya, mengalir begitu saja pembicaraan. Waktu pertama kali, saya mendatangi mereka dengan senyuman. Disampaikan bahwa anggota hanya melaksanakan tugas. Mereka harus memberikan laporan ke atas. Tapi kalau media tidak bekerja sama dengan menunjukkan tanda pengenal, bagaimana mereka akan laporan, ke atasannya.

“Mohon dimaklumi, kami ini hanya melaksanakan tugas supaya negara Anda aman. Saya sudah melihat bagaimana perbedaannya negara yang aman, dapat membangun dengan luar biasa, karena pertahanan keamanan yang terjamin. Dibandingkan dengan negara yang rusuh, tidak aman untuk membangun. Jadi kami hadir di sini hanya untuk melaksanakan tugas,” kata saya kepada Media lokal.

Jadi hingga kini, terjalin komunikasi yang baik dengan wartawati media Libanon Selatan.

Yang paling terakhir, adakah harapan Anda bagi Nona-nona Sulut?

Ini merupakan pertanyaan kehormatan buat saya. Karena saya bukan yang nomor satu. I am not the number one. Ada banyak juga Wara-wara yang berhasil sukses di berbagai lini kehidupan, dan saya bersyukur diberi kesempatan wawancara. Luar biasa kecintaan kepada daerah saya Minahasa dan Sulawesi Utara.

Saya rindu begitu banyak wanita-wanita yang bisa maju lagi, bahkan lebih lagi dari pada saya. Buka cakrawala dengan banyak membaca. Saya memang hobi membaca, sebab sejak kecil saya selalu ke Perpustakaan. Mami saya pegawai Perpustakaan daerah di Tikala Manado. Jadi ketika banyak membaca, banyak informasi. 

Kedua, adalah andalkan Tuhan dalam setiap kegiatan. Jangan pernah lupakan Tuhan. Karena Dia adalah terang yang menerangi jalan kita. Kita manusia berkehendak, tapi Tuhan yang menentukan. Selalu kita serahkan kepada Tuhan, tapi jangan lupa upaya kita sebagai manusia tetap harus ada kerja keras dan upaya. Terima kasih.

“Terima kasih, Mayor Michiko buat waktunya. Kita harapkan, apa yang kita sharing-kan, pagi ini akan bermanfaat bagi wanita-wanita Sulawesi Utara,” tandas Marthen mengakhiri wawancara di Smart Morning Post Radio Smart FM Manado, Sulawesi Utara selama 30 menit, Senin pagi, 16 Agustus 2021. (***)


Penulis adalah Kepala Penerangan Lanud Sam Ratulangi Manado Sulut

Lihat Dibalik Layar Peringatan HUT Wanita Angkatan Udara

By On Minggu, Agustus 22, 2021


Oleh: Mayor (Sus) Sanra Michiko Moningkey

Wanita Angkatan Udara atau Wara (Women Air Force) Indonesia berulang tahun ke-58 pada 2021 ini. Peringatannya ditandai dengan adanya serangkaian kegiatan berpedomankan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.

Sesuai ketentuan yang berlaku, penggunaan masker hitam TNI POLRI adalah mutlak dalam kedinasan. Terutama untuk event besar seperti upacara dan serah terima jabatan. Dimana cara penggunaannya dengan mengenakan masker medis dan masker hitam TNI POLRI di lapisan luarnya.

Namun dalam kedinasan sehari-hari, masih diijinkan menggunakan masker medis tanpa masker hitam logo TNI POLRI.

“Diharapkan para Perwira Koordinator, Pasub Koordinator dapat meneruskan info penting ini kepada Wara di satuan masing-masing!”, pengumuman Kepala Bagian Pembina Wara Dinas Administrasi Personel TNI AU (Kabagbinwara) Letkol Kal Rachmi Restiani.,S.E. Melalui media komunikasi grup WhatsApp Pakor/ Pasubkor/ Basubkor Wara se-Indonesia.

Upacara puncak peringatan dipimpin oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, SH, M.D.S. Dihadiri oleh perwakilan Perwira Tinggi, Perwira Menengah dan Perwira Pertama Wara dalam ruang Auditorium Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta. 

Serta, secara virtual diikuti oleh Wara se-Indonesia, Kamis (12/08). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara sederhana dan terpusat di Jakarta. Sepanjang hari seluruh Wara wajib menggunakan PDU IV selama jam dinas kecuali yang sedang melaksanakan dinas luar.

Peringatan Ulang Tahun Wara digelar oleh panitia dengan ketua panitia Letkol Kes drg. Imelda Sriulina Sinulingga. Dokter sehari-harinya bertugas sebagai Pokli Golongan V, Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Dinas Kesehatan TNI AU (Lakesgilut), Jakarta.

Rangkaian peringatan diawali giat Bhakti Sosial. Pemberian tali asih dan pemberian sembako kepada Wara yang sedang dalam keadaan fisik sakit, ataupun dalam keadaan malang seperti ditinggal meninggal oleh pasangannya. Pengumpulan data sejak akhir Juni oleh staf Bagbinwara Disminpersau.

Sebelumnya, rencana garis besar HUT telah dibagikan oleh Kabagbinwara untuk dipedomani. Walaupun ada kemungkinan terjadi dinamika di lapangan. Sambil menunggu ST asli dipancarkan setelah tanda-tangan oleh pejabat terkait. Demikianlah, hiruk-pikuk komunikasi termonitor melalui grup WA sejak awal Juni.

Sebelumnya, Pakor/ Pasubkor ini dibentuk berdasarkan Surat Perintah Kasau. Sprint Nomor 875/ VII/ 2021 tertanggal 19 Juli 2021 tentang Penunjukan Perwira Koordinator Wara Jajaran Jakarta dan Daerah.

Diperintahkan kepada nama, pangkat, NRP, kesatuan seperti tercantum dalam lampiran surat perintah ini. Untuk melaksanakan tugas sebagai perwira koordinator Wara di jajaran masing-masing. Dan Pakor membawahi Pasubkor/ Basubkor dijajarannya, disamping melaksanakan tugas dan jabatan sehari-hari.

Pakor bertugas melaporkan kegiatan pembinaan Wara dijajarannya, enam bulan sekali pada minggu pertama Juni, Desember. Melaporkan kepada Kabagbinwara pada minggu keempat Juni, Desember. Termasuk mutasi, alih tugas atau purna tugas.

Daftar nama Pakor Wara Mabesau Letkol Sus Estu Suci Wulandari, S.IP., dari kesatuan Dinas Pengamanan dan Sandi TNI AU (Dispamsanau). Letkol Adm Titi Tri Pangastuti, A.Md., dari kesatuan Kodiklatau. Mayor Sus Henny Purwani, A.Md.,dari kesatuan Koopsau I.

Mayor Kes Reni Wijayanti, A.Mkeb, dari kesatuan Koopsau III. Letkol Sus Siti Aisyah, SE., dari Lanud Hasanuddin. Letkol Tek Erlina Herliani, A.Md., dari Koharmatau. Letkol Kes Dra. Marwiah, MM., RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Kapten Adm Sriyani Ekowati., asal Makopaskhasau. Letkol Sus Eni Sulisdawati SH., dari Babinkum TNI. Letkol Pom Intan Rianti O, SH., MM., dari Ditjen Strahan Kemhan Jakarta.

Adapun Wara berdinas diberbagai kesatuan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, diantaranya Jakarta, Bogor, Pekan Baru, Pontianak, Bandung, Medan, Kalijati, Padang, Tanjung Pandan, Lampung, Tasikmalaya, Majalengka, Purbalingga, Palembang, Tanjung Pinang, Tarakan, Balikpapan, Surabaya, Malang, Madiun, Bali, Rembiga, Manado, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Ambon, Timika, Kupang NTT, Biak, Batam, Solo, Kalijati, Yogyakarta.

Koordinasi antar Wara se-Indonesia terdukung dengan kemajuan teknologi komunikasi aplikasi WhatsApp. Seperti, RGB yang dibagikan, tercantum giat ziarah direnakan sesuai PPKM daerah setempat (walau pada akhirnya kegiatan ini tidak terlaksana).

Adanya ceramah, sejak awal telah direncanakan narasumber Ketua DPR RI Dr (H.C) Puan Maharani. Namun digantikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Ibu Retno L.P Marsudi, SIP., LL.M.

Menlu RI mengatakan kontribusi positif perempuan Indonesia bukan terjadi saat ini saja. Melainkan sudah ada sejak masa perjuangan kemerdekaan, dengan saling memberdayakan dan selalu bekerjasama.

“Perempuan harus saling memberdayakan, saling memberikan dukungan, dan inspirasi serta tidak ragu berbagi pengalaman dengan lainnya,” ujarnya.

Selain itu, perempuan harus mampu membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Agar tetap dapat melakukan tanggung jawab yang diberikan. Dimana ambisi yang dimiliki harus diselaraskan dengan lingkungan, khususnya keluarga. Hal tersebut adalah kunci penting ketika menjalankan profesi apapun. Sebab tanpa dukungan keluarga, tidak akan mencapai posisi yang diduduki saat ini.

“Perempuan hebat pasti bertindak dengan tepat. Perempuan hebat pasti selalu punya tempat!” kata Menlu RI mengutip pesan Raden Ajeng Kartini.

Selanjutnya, Sarasehan ‘Wanita Hebat, Wanita Inspiratif’ Ibu Raksa Tri Anggana Tantri, Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.

Sambutan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., serta Ibu Winayadhati Kanya Sena. Ceramah kesehatan Letkol Kes dr Tara Aseana, Sp.K.J.

Selain itu, diadakan lomba menyanyikan lagu Mars Wara. Dikemas dalam video klip. Ketentuan dituangkan dalam telegram lomba. Lomba diikuti perwakilan Kotama/ Balakpus yang ditentukan panitia lomba. Technical Meeting berkaitan lomba diadakan (22/07).

Hasil lomba, kategori video jumlah Like (tanda suka) terbanyak 12.210 likes adalah Wara Lanud Supadio. Kategori Vocal Grup terbaik pertama skors nilai 1.129: Wara Lanud Sulaiman. Kategori Vocal Grup terbaik kedua nilai 1.117: Wara Mabes TNI. Kategori Video terbaik pertama, nilai 863: Wara Kohanudnas. Kategori Video terbaik kedua nilai 788 Wara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Selesai penjurian lomba pada akhir Juli, Kabagbinwara memasukkan Ketua Panitia Letkol Kes drg. Imelda ke dalam grup WA Pakor. Sehingga pertanyaan giat HUT Wara dapat ditanyakan langsung.

Dalam perjalanannya, sarasehan (03/08) yang semula akan dibuka Kasau mengalami perubahan. Aspers Kasau membuka acara walau tidak mengikuti sampai kegiatan selesai.  Hal ini dilaporkan masing-masing Wara kepada atasannya.

Banyak pertanyaan penggunaan seragam Wara, Kabagbinwara menegaskan bahwa upacara HUT, Wara menggunakan PDU 4 satu hari penuh. Bagi yang tidak berhijab, penggunaan PDU 4 tetap menggunakan rok.

PDU 4 dengan celana panjang disebut PDP. Digunakan Komandan Peleton/ Danki/ Danyon pasukan bersenjata, pasukan upacara bersenjata menggunaan PDP. 

Wara berhijab, menggunakan PDU 4 celana panjang. Petunjuk teknis penggunaan PDU 4 Wara yang tidak berhijab, tetap tidak berubah. Infomasi ini disampaikan Wara di satuan masing-masing.

Peringatan HUT kali ini terasa spesial, Wakasau berkenan memberikan Ceramah “Keluarga Bahagia”, secara video conference dari Mabesau (10/08).

Hadir pula, Pati Wara Marsda TNI Reki Irene Lumme, S.H.,M.H., Orjen TNI Babinkum TNI Marsma TNI Evi Zuraida, S.H.,M.H., Kadiskumau Marsma TNI M. Veronica Tig, S.E., M.M., Kapoksahli Kodiklatau, serta Marsma TNI Dra. Rini Mukayani, M.A.P., Perwira Sahli Tk II Bidang Jahpers Panglima TNI.

Wakasau menjelaskan agar senantiasa berprasangka baik, bersyukur, ikhlas dan sabar, menjaga perkataan, karena akan menjadi perbuatan. Menjaga perbuatan karena akan menjadi kebiasaan. Menjaga kebiasaan karena akan menjadi karakter. Menjaga karakter karena akan membentuk nasib, dan nasib berawal dari pikiran.

Sementara itu, mengawali ceramah Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Kabagbinwara memberikan laporan kepada Kasau bahwa peringatan HUT Wara adalah salah satu bentuk pembinaan. Sebagai wujud penghargaan pengamalan nilai-nilai tradisi. Sekaligus mengenang sejarah lahirnya Wara 12 Agustus 1963.

Tema HUT Wara: ‘Dengan semangat Kanya Bhakti Sakti Sejati Wara siap mendukung percepatan penanganan Covid-19 menuju tatanan baru untuk Indonesia maju’. Terimplementasi peran Wara sebagai tenaga kesehatan. Wara aktif mendukung penanganan pasien Covid-19 di Wisma Atlet Senayan dan berbagai rumah sakit TNI AU bahkan di daerah penugasan PBB. Peran aktif tersebut juga diwujudkan dalam program vaksinasi nasional. Serta program edukasi penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat. 

Komposisi Wara sampai 2021, tiga orang Marsekal Pertama, 361 Pamen, 413 Pama dan 1.115 Bintara Wara. Jumlah total 1.892 Wara yang bertugas di berbagai wilayah Indonesia dan berbagai negara dalam misi PBB. 

“Hadirin dan tamu undangan yang berbahagia, pada pagi yang sangat baik ini, kami juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada Panglima TNI dan Kasau. Atas berkenannya memberikan kepercayaan kepada Wara untuk menduduki satu jabatan bintang dua sebagai Orjen Babinkum TNI. Saya yakin, kepercayaan yang diberikan ini akan menjadi motivasi bagi Wara. Untuk lebih mempersiapkan diri dan meningkatkan profesionalisme di bidang tugasnya,” ujar Kabagbinwara Disminpersau yang disambut meriah oleh hadirin.

“Saya ingin berbagi ucapan bijak; sukses bukanlah kebetulan. Ia terbentuk dari kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan, dan yang paling penting cinta akan hal yang sedang dan ingin kita lakukan. Kiranya kita semua, terutama Wara mampu mencapai kesuksesan kita masing-masing. Dengan selalu mempersiapkan diri dan berkomitmen dalam bekerja,” kata Letkol Kal Rachmi Restiani.,S.E., mengakhiri laporannya.

Namun, di tengah kelangsungan peringatan HUT, terdengar kabar duka yang datang dari Muspurdirla di Yogyakarta. Seorang Pamen Wara Letkol Ninuk Herlina, SH., MH., tutup usia 57 tahun karena sakit di RSPAU dr. Hardjolukito (09/08) dan dimakamkan di TPU Pugeran. Ucapan belasungkawa silih berganti membanjiri WA Grup. 

Selain itu, ucapan selamat ulang tahun. “Semoga tetap profesional, tetap menjaga kodrat dan martabat, tetap eksis, tetap berjuang dan berkembang, sukses selalu”, pesan Marsma (Purn) Hermuntarsih mewakili Bintara Wara Angkatan ke 5 lulusan tahun 1978.

Penulis berpikir, tidaklah berimbang jika tidak mencantumkan arahan Kasau di tahun 2021 ini. Kasau menyatakan, peran wanita Indonesia dalam dunia militer, sudah dikenal sejak zaman perang perebutan kemerdekaan NKRI. Dahulu, peran wanita banyak dilibatkan sebagai tenaga perawat, saat administrasi maupun untuk membantu di dapur lapangan.

Seiring perkembangan dunia yang semakin kompetitif dan kemajuan iptek, muncul pula tantangan kompleks. Berangkat dari kondisi tersebut, kehadiran dan peran luas segenap wanita Indonesia dalam dunia militer, terus menjadi semakin dibutuhkan.

Tak terkecuali di TNI AU. Kini diusia 58 tahun, Wara terus berinovasi, beradaptasi, bertransformasi menghadapi tantangan tugas yang semakin beragam dan kompleks. Peran Wara berkembang luas di berbagai lini tugas TNI AU. Penerbang, Navigator, Teknisi Pesawat, Persenjataan, Intelijen, Kesehatan, hingga penugasan pasukan perdamaian.

Di tengah pandemi Covid-19, peran Wara semakin dibutuhkan. Khusus terlibat langsung selaku tenaga kesehatan. Kerja penuh kesabaran, kelembutan menjadi faktor penting dalam mitigasi pandemi. Sehingga mendorong semangat optimisme di lingkungannya.

Itulah mengapa kontribusi Wara kepada bangsa Indonesia semakin krusial disejajarkan dengan prajurit pria. Namun, sebagai bangsa yang memegang teguh adat ketimuran. Disaat Wara memiliki kesempatan karir setinggi-tingginya tanpa perbedaan dan diskriminasi. Tentunya harus disesuaikan dengan kodrat dan peran wanita. Untuk itu, peran bersifat kombatan di daerah operasi dan rawan, masih membatasi peran dan keterlibatan Wara.

Sebab, disamping tuntutan peran wanita tangguh dalam organisasi AU, Wara juga dituntut melaksanakan kewajiban perannya di dalam keluarga. Selaku isteri bagi suami, sebagai ibu bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu, menjalani tugas dan peran sebagai Wara, benar-benar membutuhkan ketangguhan dan kekuatan mental tinggi. 

“Untuk itu, menjelang peringatan ke-58 tahun pengabdian Wara saya mengucapkan terima kasih dan rasa bangga kepada seluruh Wara dimanapun berada dan bertugas”, pesan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., Perwira Tinggi TNI AU menjabat Kasau ke-23 sejak 20 Mei 2020.

Demikianlah kisah dibalik peringatan HUT Wara ke-58 tahun 2021. Terbersit harapan nyata di masa depan, Wara hendaklah menjadi prajurit wanita yang mengabdi kepada bangsa dan negara, sesuai dengan keahliannya, dengan mengutamakan kodratnya sebagai Ibu. Serta dapat bertindak selaku figur contoh. Menjadi sumber inspirasi bagi semua wanita dan anak-anak gadis remaja di dalam suatu kelompok sosial yang selama ini selalu didominasi oleh kaum pria. (***)

Penulis adalah Kepala Penerangan Lanud Sam Ratulangi Manado Sulut. HP 0812-1380-1618. Email: michikoinfo05@gmail.com). 

Seluruh isi materi tulisan ini merupakan milik intelektual pribadi. Meniru dan menggandakan hal-hal yang dicantumkan dalam materi ini, di luar maupun tanpa seizin Penulis, merupakan pelanggaran hak intelektual dan dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *