Lebak,BewaraNews.Com- Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi mengajak para masyarakat dan mahasiswa agar bisa mengimplementasikan toleransi dalam dunia politik.
Tubagus menilai toleransi tidak hanya sebatas pada suku, agama dan ras tetapi dalam berpolitik pun seharunya ada nilai toleransi didalamnya.
"Kita sangat tau masyarakat Indonesia ketika berbicara toleransi sudah tidak asing lagi, toleransi antar agama dan budaya jelas itu sudah dilakukan tetapi ketika mendekati pemilu nampaknya sikap toleransi dalam berpolitik itu seperti yang luntur bahkan tidak ada." Ungkap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi, Selasa (15/11/2022).
Secara istilah,
toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antar sesama
manusia.
Masyarakat banyak yang tidak menggunakan nilai toleransi ketika sudah memasuki nuansa-nuansa politik, Banyak keributan yang terjadi hanya karena perbedaan pilihan, padahal ketika berbicara suku, budaya dan agama mereka tidak berbeda.
Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi berharap agar generasi pemuda dan mahasiswa bisa menanamkan nilai toleransi dalam berpolitik, menumbuhkan sikap saling menghargai ditengah adanya perbedaan pilihan diantara masyarakat sehingga masih terjaganya kerukunan sesama warga.
"Toleransi atau sikap saling menghargai sesama, karena adanya perbedaan tentu itu harus kita implementasikan juga dalam berpolitik, jangan sampai ketidak harmonisan ditengah masyarakat itu terus berlanjut hanya karena sebuah perbedaan dalam menentukan pilihan" Ucap Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi.
Indonesia sebagai
negara yang demokratis, tentu memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam
menentukan pilihannya nanti pada pesta pemilu ditahun 2024.
Sikap toleransi dalam berpolitik tentu harus kita gaungkan kepada masyarakat agar mereka mengerti bahwa perbedaan pilihan bukan menjadi alasan untuk saling memecah belahkan sesama antar rakyat Indonesia.
"Saya berharap sebagai pemuda dan mahasiswa
dalam menanggapi nuansa politik yang akan terjadi di tahun 2024 bisa memberikan
pemahaman kepada masyarakat bahwa sikap toleransi tidak hanya digunakan saat
beragama dan berbudaya saja, tetapi dalam berpolitik pun sikap toleransi harus
dilakukan oleh masyarakat, perbedaan pilihan merupakan dinamika dalam politik,
tetapi jangan sampai hal itu berlebihan sampai menimbulkan gesekan ditengah
masyarakat, sehingga keharmonisan antara sesama masyarakat tidak bisa
dirasakan." Ujar Tubagus.
« Prev Post
Next Post »